4 Tips Menghindarkan Anak dari Bahaya Penculikan

Melarang anak untuk berbicara dengan orang asing biasanya dilakukan untuk menghindarkan anak dari penculikan. Apakah hal ini efektif? Hal ini bisa dikatakan tidak efektif, karena justru akan membuat anak takut untuk berbicara dengan orang lain. Dengan kata lain, anak akan menjadi susah untuk bersosialisasi.

Anak belum bisa membedakan mana orang yang berbahaya dan mana orang yang tidak berbahaya, sehingga cara ini tidak efektif untuk digunakan. Alih-alih melarang untuk berbicara dengan orang lain, anda lebih baik mengajarkan anak untuk memastikan waktu yang tepat berbicara dengan orang lain yang tidak dikenal.

Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan,untuk mengajarkan anak anda cara menghindari bahaya penculikan.

  1. Melatih naluri anak membedakan orang baik dan tidak

Banyak orang yang hanya menilai seseorang hanya dari penampilannya. Seseorang dengan penampilan yang kurang meyakinkan biasanya dianggap orang jahat. Pada saat ini banyak penculik yang justru berpenampilan sopan dan baik kepada anak. Hal ini tentunya dapat mengecoh anak untuk tidak dapat membedakan mana orang yang baik dan mana yang tidak baik.

Latihlah anak untuk percaya pada nalurinya. Jika dia bertemu dengan orang yang dianggap mencurigakan dan dia merasa tidak aman, lebih baik menjauhi orang tersebut. Selain itu, anda juga dapat menjelaskan ciri-ciri orang yang berbahaya, misalnya hindari orang yang menawarkan manakan atau minuman, hindari orang yang memberikan tumpangan, atau orang-orang yang mengaku-ngaku sebagai keluarga.

  1. Melakukan pengawasan terhadap anak

Melakukan pengawasan kepada anak sangat penting untuk menghindarkan anak dari bahaya penculikan. Anda dapat melakukan pengawasan dengan rutin mengantar jemput anak ke sekolah maupun menemani anak dalam melakukan setiap kegiatan. Selain itu, berhati-hatilah saat anda membawa anak ke tempat-tempat umum. Hal ini dikarenakan sering terjadi penculikan di tempat umum. Kurangnya pengawasan anak dapat membuat anak hilang bahkan diculik.

  1. Membekali anak dengan perlindungan

Perlindungan diri dapat anda bekalkan kepada anak sejak diri. Hal ini memungkinkan kepekaan anak terhadap situasi yang berbahaya dapat berkembang dengan baik. Tentunya anda juga tidak perlu khawatir membiarkan anak anda untuk pergi jika sudah dapat melindungi dirinya sendiri. Anda dapat mendaftarkan anak mengikuti berbagai kursus bela diri, seperti pencak silat maupun karate.

  1. Mengajari anak bertanya kepada orang yang tepat

Mengajarkan anak berbicara dengan orang asing akan membuat anak takut dan tidak berani bertanya kepada orang lain. Hal ini tentunya akan menyulitkan anak suatu saat. Misalnya ketika anak anda tersesat, maka anak tidak akan berani bertanya dengan orang lain. Alih-alih melarang untuk berbicara, anda lebih baik mengajarkan kepada anak untuk berbicara dan bertanya dengan orang tepat. Misalnya bertanya kepada guru, satpam, polisi, pegawai di tempat-tempat umum, ataupun orang-orang yang sudah dikenal.

Melarang anak untuk berbicara kepada orang asing untuk menghindari bahaya penculikan sebenarnya tidak efektif. Hal ini justru akan membuat anak menjadi takut dan menganggap semua orang yang ditemuinya adalah orang jahat. Selain itu, anak akan susah berteman dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Daripada anda melarangnya untuk berbicara dengan orang asing, lebih baik anda memberikan pemahaman kepada anak tentang kepada siapa saja dia harus berbicara.

Ajarkanlah anak untuk berbicara dan bertanya hanya dengan orang yang dikenal dan dipercaya. Selain itu, ajarkanlah anak untuk menghindari orang yang menawarkan minuman atau makanan. Anda juga dapat melatih kepekaan anak agar dapat membedakan orang yang baik dan tidak baik.

Jual mainan / poster edukasi untuk anak perempuan / laki-laki yang bisa membantu anak semangat belajar : Klik di sini!

Jangan lupa FOLLOW akun IG kami di ➡️ @posterbelajar.eksklusif

Yukk beli secara online serta pilih modelnya di sini :

Copyright © 2019 Mainan Anak Edukatif