Mengajari anak untuk berbagi misalnya saling meminjam mainan tentunya bukan hal yang mudah. Apalagi jika mainan tersebut adalah mainan kesayangannya. Namun, belajar berbagi sangat penting diketahui anak sedari dini agar dia dapat membangun hubungan baik dengan orang di sekitarnya.
Berantem akibat berebut mainan tentu lumrah terjadi pada anak-anak. Anak-anak merasa bahwa mainan tersebut diberikan orangtuanya sehingga dia tidak mau meminjamkannya kepada orang lain. Padahal, agar dapat berteman dengan baik si anak tentu harus saling berbagi ketika bermain bersama.
Kebiasaan tidak mau berbagi ini jika dibiarkan dikhawatirkan akan mendarah daging hingga dewasa. Oleh karena itu, anda harus mendidik anak untuk saling berbagi.Untuk dapat mengajari anak cara saling berbagi dengan temannya, berikut tipsnya:
- Menjelaskan apa arti berbagi
Memberikan penjelasan merupakan langkah pertama dan utama yang harus dimiliki orangtua ketika mendidik anak. Anda tentu tidak bisa tiba-tiba memaksa anak untuk meminjamkan tanpa memberikannya penjelasan mengapa si anak perlu meminjamkan. Karena si kecil tentu diberikan penjelasan mengenai kenapa mereka harus melakukannya dan bagaimana langkah melakukannya.
Anda dapat memberikan si anak pemahaman simpel. Misalnya bahwa meminjamkan barang tidak berarti si kecil memberikan barang tersebut hingga dia tidak bisa memilikinya lagi. Sehingga benda tersebut pasti akan dikembalikan lagi kepadanya selesai bermain. Dengan memahami hal ini, si anak akan bersedia meminjamkan mainan tersebut kepada temannya. Ini penting dalam mengajari anak untuk berbagi.
- Memberikan contoh pada buah hati
Orangtua merupakan contoh terbaik bagi tumbuh kembang anak. Sebagai orangtua, anda tentu tidak cukup hanya memberikan penjelasan dan mendorong anak melakukan tanpa memberikannya contoh. Berikut contoh yang bisa anda berikan:
- Anda bisa memberikan contoh dengan meminta si kecil berbagi ke anda, “Kuenya enak ya, boleh Ibu juga coba?” Dengan begini anda sudah mengajarkan anak bagaimana cara berbagi
- Anda juga bisa mengajarkan anak berterima kasih ketika sudah menerima suatu barang. Misalnya ketika anda menawarkan sesuatu, “Adek mau es krim? Mau ayah/ibu belikan?” Setelahnya anda bisa mengajarkan anak untuk mengucapkan terimakasih dahulu sebelum memberikan es krim tersebut.
- Mengajarkan berbagi sesuai usianya
Meski sebenarnya anda harus membiasakan kebiasaan ini sedini mungkin bahkan sebelum anak memahami perkataan, namun tentu anda juga harus mempertimbangkan faktor usia ketika menanamkan anak tentang berbagi. Berbagi sejatinya merupakan bagian dari empati. Anak-anak yang usianya di bawah 6 tahun biasanya belum memiliki rasa empati dengan baik.
Usia yang paling tepat untuk memberikan pemahaman yang cukup terkait berbagi adalah sejak anak usia 3 hingga 4 tahun. Sebelumnya, anda cukup memberikan contoh-contoh sederhana saja. Ini sebaiknya dilakukan dalam mengajari anak untuk berbagi.
- Tidak terlalumemaksa anak untuk berbagi
Meski memang meminjamkan barang seperti mainan kepada temannya adalah hal baik, namun anak-anak tentu memiliki mainan tertentu yang dia enggan meminjamkannya. Anda tentu harus menghargai keinginan si kecil ini dan tidak memaksanya. Sebaliknya, anda bisa mendidiknya dengan mengatakan untuk tidak memperlihatkan barang tersebut di depan temannya jika tidak ingin dipinjam. Karena jika ia perlihatkan namun enggan mainannya dimainkan bersama, maka ia justru terkesan sombong dan tidak baik.
- Memperlihatkan jika berbagi menyenangkan
Untuk membuat bahwa meminjam mainan itu menyenangkan, anda dapat menerapkan permainan sederhana pada si anak. Anda dapat mengajak si anak menggambar dan mewarnai bersama teman-temannya. Anda cukup menyediakan satu buku untuk menggambar yang besar dan pensil warna. Ajak anak-anak untuk menggambar di buku dan menggunakan alat menggambar yang sama.
Semoga tips di atas bisa membantu mengajari anak untuk berbagi.
Jangan lupa FOLLOW akun IG kami di ➡️ @posterbelajar.eksklusif
