Pandangan Adi tertegun saat “pulang” ke rumah ibunya. Ia melihat sebuah benda “bersejarah” yang baginya penuh kenangan.
Poster Belajar yang terpasang di kamarnya (bersama kakaknya) dulu, kini sudah agak lusuh, namun masih terpasang dengan kokoh di sana.
Ia masih teringat saat Ayahnya memasangkan Poster Belajar itu di kamar mereka…
“Supaya kalian jadi orang pinter dan sukses di masa depan”
Untuk urusan pendidikan, ayahnya memang tidak pernah sayang dengan uang. Bahkan sering kali ia mengorbankan dirinya sendiri demi kesuksesan anak-anaknya kelak.
Seperti malam itu saat ia pulang dengan senangnya membawa 20 Poster Belajar untuk Adi, Kakak dan Adiknya.
Ibunya baru cerita saat ayahnya meninggal bahwa malam itu ayahnya sengaja tidak makan siang di kantor dan sengaja berjalan kaki dari kantor, tidak bisa naik kendaraan umum karena uangnya habis untuk membelikan anak-anaknya poster-poster yang menurutnya bagus untuk pendidikan dan masa depan anak-anaknya itu.
Ayahnya bukan cuma ingin anak-anaknya pintar saat itu, tapi ia ingin anak-anaknya punya karakter orang sukses: karakter pembelajar.
Dan ayahnya benar, karakter pembelajar itulah yang membuat Adi dan saudara-saudaranya sukses saat ini.
Kakaknya kini punya perusahaan catering terbesar di kotanya dan mulai ekspansi ke kota-kota lainnya.
Adi sendiri memiliki berbagai lini industri mulai dari konsultan digital dan branding hingga beberapa jaringan supermarket di beberapa kota.
Sedangkan Nina adiknya yang baru saja lulus kuliah, sedang menekuni bisnis fashion yang omsetnya sudah milyaran.
Air matanya jatuh juga… sedih jika mengingat ayahnya tak sempat “menikmati” kesuksesan anak-anaknya tersebut.
Walau ia tahu betul ayahnya tak pernah mengharapkan imbalan apa pun.
Dan karena itulah, Adi tak pernah putus sekalipun mendoakan ayahnya pada setiap kali waktu sholat.
Renungan Adi buyar saat tangan kecil meraihnya, “Ayah… ayo makan siang… kata nenek suruh ke meja makan… Mama juga sudah di sana…”
Adi tersenyum… Alisa putri kecilnya tampak tersenyum manis…
Lalu Alisa melihat benda di dinding yang dipegang ayahnya…
“itu apa yah?”
“Oh ini Poster Belajar pemberian dari kakek yang buat ayah, pak de dan tante Nina, sukses seperti sekarang… Alisa mau?”
“Aku juga mau yah… mau yah… belikan ya yah… ya yaaah… belikan Poster Belajar… aku juga mau jadi orang hebat seperti ayah…”
“iya…” Jawab Adi tersenyum
Lalu mereka berjalan bergandengan tangan menuju ruang makan disambut ibunya dan istrinya Annisa…
]]>


