
Dalam bisnis itu omset adalah sesuatu yang sangat penting, tanpa omset tidak ada bisnis.
Tetapi ada yang lebih penting : profit! Kenapa? Ya, tanpa profit, omset besar itu percuma. Sebab omset besar bisa saja di dapat dengan cara diskon besar-besaran, cuci gudang, dll. Kalau selalu begitu, tentu tidak sehat.
Namun ternyata, masih ada yang lebih penting lagi …. Yaitu CASH !
Ya, cash itu adalaha raja! Tanpa ada cash, bisnis mati!
Bahkan ada yang bilang, perusahaan boleh rugi, tapi selama punya cash, ia masih bisa bertahan hidup.
Lho, memangnya bisa sebuah perusahaan omsetnya besar, profitnya besar, tapi cash selalu kurang? Ternyata bisa!
Berikut ini 7 penyebab utama cash selalu kurang
Table of Contents
Sales terlalu kecil
Ini mungkin sangat mudah dipahami. Sales kecil, profit akan kecil, cash selalu kurang.
Ada kebocoran
Nah ini yang patut diwaspadai. Bocor dimana? Jangan-jangan bahan vaku terbeli dengan harga lebih mahal dari biasanya. Jangan-jangan ada karyawan yang nakal. Jangan-jangan cash perusahaan sering terambil owner. Dan masih banyak lagi. Coba merenung sebentar, analisis dan cari penyebabnya.
Menumpuk di stok
Tadinya cash banyak, tetapi karena terlalu banyak invest di stok, sehingga cash jadi menipis. Padahal cash dibutuhkan untuk perputaran bisnis. Stok harus secukupnya, setidaknya tidak kurang dari kebutuhan penjualan, jangan juga sampai habiskan cash.
Piutang Membesar
Omset memang besar, tapi berbentuk pitutang yang belum tertagih. Waspadalah, sebab piutang tak tertagih itu sebab ke-3 kebangkrutan UKM. Maka mulailah lakukan langkah stratetgis agar piutang-piutang itu terbayar.
Pengeluaran terlalu besar
Ini juga mungkin sangat bisa dipahami. Yang sulit adalah meng-cutnya, karena kadang butuh keberanian dan langkah tegas. Tapi demi keberlangsungan bisnis, harus dilakukan langkah tegas efisiensi.
Owner ambil bagian terlalu besar
Sebagai pemilik bisnis, sebaiknya kita memprioritaskan kemajuan perusahaan dulu. Menunda kenikmatan adalah sebuah prinsip yang harus dipegang para owner. Jika share Anda terlalu besar sehingga menyebabkan porsi cash perusahaan kurang, maka sudah saatnya meninjau kembali. Lebih baik nanti omset perusahaan bisa besar berkali lipat, tetapi share Anda kecil (dapatnya mungkin jauh lebih besar), daripada Anda memaksa dapat share besar sekarang, tetapi omset perusahaan Anda tak pernah bisa membesar.
Investasi yang tidak relevan / belum waktunya
Kadang “hawa nafsu” pebisnis, saat bisnisnya terlihat sudah besar, ia “merasa perlu/ sudah pantas ekspansi”. Padahal bisa jadi belum siap. Ketika sebagian besar cash bisnis existing diinvestasikan, maka ia bisa mengganggu kondisi cash flow bisnis yang ada, dan itu berbahaya. Apalagi ternyata bisnis yang baru belum pasti berhasil.
Cermati 7 hal di atas, jika salah satu menjadi penyebabnya, cepatlah lakukan migration plan, untuk selamatkan keuangan perusahaan. Lebih cepat lebih baik, sebelum semuanya terlambat.
Masih banyak inspirasi bisnis lainnya… Mau dapat Tips Bisnis Secara Rutin Langsung ke HP Anda? Silahkan Gabung Grup WA / JOIN Channel Telegram / Email List Kami :
- GRUP WA, KLIK : ➡
- CHANNEL TELEGRAM, KLIK ➡ : https://t.me/tipsbisnissuksesID
- EMAIL LIST, KLIK ➡ :
(boleh pilih salah satu / ketiganya)


